Seni lukis merupakan
salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika
daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan
suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan
pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia
hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam
lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika
yang tinggi.
Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang
menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup
mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki
lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak
memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya
seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Source : dokumen pribadi
Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam
media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti
cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang,
bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan
estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati
keindahannya.
Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui
nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis
berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi
seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya
melalui karya lukisan.
Jenis Aliran Seni Lukis
Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa
disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya
yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing.
Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang
disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi
perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya,
munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut
beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia :
Romantisme
Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan
sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya
aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran
romantisme :
Tema kejadian yang mengenaskan
Ungkapan penuh gerak dan berlebihan
Cenderung didramatisir
Cenderung menggunakan warna-warna cerah.
Realisme
Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan
fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara
objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme
yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran
realisme :
Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan
alam
Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni
Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai
bentuk aslinya.
Neoklasisme
Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung
melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan
hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya.
Berikut ciri-ciri aliran ini :
Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga
Pewarnaan sering berkembang
Cenderung tenang dan lembut
Terdapat gerakan pada objek benda.
Klasisme
Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu
merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa,
bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun
ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut :
Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya
Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek
Objek lukisan terkesan indah dan sopan.
Naturalisme
Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam.
Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke
atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain :
Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi
Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam
tertentu yang menjadi objek lukisan.
Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang
nyata.
Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif.
Art Deco
Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini
merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun.
Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk
yang sederhana.
Ekspresionisme
Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa
sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya
seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri :
Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan
Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat
mata.
Kubisme
Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud
dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga,
kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai
kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran
ini antara lain :
Banyak memakai bidang ruang dan geometris
Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria
Primitivisme
Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas
yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat
sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain :
Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar
Cenderung sanat sederhana
Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung
primitiv.
Impresionisme
Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan
kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya
dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri
aliran ini antara lain :
Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas
Obyek yang dihasilkan agak kabur
Obyeknya sangat alami.
Abstrak
Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya
tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan
imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri :
Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak
terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam.
Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk
asli di alam.
Fauvisme
Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya
binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam
kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras
dengan aslinya. Ciri-ciri :
Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan
warna di lapangan
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga
keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi.
Pointilisme
Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan
sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan
kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri :
Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam
warna-warna cerah.
Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak
titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru.
Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis
pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna.
Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna
lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk
kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat
meningkatkan efek ini.
Futurisme
Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi
sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis
yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih
efisien .
Pos Impresionisme
Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme
yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam
hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri :
Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan
Impresionisme
Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung
menggambar pada objek yang langsung
Surealisme
Merupakan aliran seni lukis yang sangat menampilkan sosok natural
yang diolah menjadi sebuah objek dalam alam mimpi. Ciri-ciri :
Seni surealisme memiliki keyakinan bahwa karena bebas dari
aturan, pikiran cenderung lebih imajinatif dalam ide-ide yang
dihasilkannya.
Kebanyakan seniman yang melukis dalam bentuk surealis,
menggunakan asosiasi bebas menggunakan salah satu dari dua metode
berekspresi, Absolute Surrealism dan Veristic Surrealism.
Dadaisme
Dadaisme merupakan aliran seni lukis dengan cara menyajikan karya
artistic dari bentuk yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan
(naive), terkadang mengesankan. Ciri-ciri :
Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan primer,
tajam dan kontras
Cenderung menggambarkan kembali kearah primitif, kuno, magic,
main-main, naïve.
Pop art
Pop art merupakan seni yang menggunakan obyek/benda yang populer
sebagai subject-matter, dan berhubungan dengan imajinasi kebendaan di
lingkungan sehari-hari. Ciri-ciri :
Cenderung mengutamakan imajinasi di lingkungan
Cenderung bersifat kebendaan
Selalu menggunakan objek yang dianggap menarik
Optik art
Optik art merupakan aliran seni lukis yang memanfaatkan ilusi mata,
yang mana ilusi tersebut bisa menjadi imajinasi. Ciri-ciri :
Pada umumnya seni optik bertsifat abstrak, formal, dan eksak.
Seni optik dengan wujudnya yang khas berupa susunan geometris
berulang-ulang, merupakan semacam usaha untuk mengeksploitir kelemahan
mata dengan ilusi ruang (dan terkadang gerak semu).
Postmodernisme
Postmodernisme mendasarkan pandangan pada hiper-realitas, mereka
bisa sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang disebarkan melalui media.
Ciri-ciri :
Pemikiran selama era postmodernisme didasarkan pada dasar yang
tidak ilmiah dan proses berpikir irasional sebagai reaksi terhadap
modernisme.
Sifat hirarkis dan terorganisir serta determinasi iptek menandai
modernisme. Sebaliknya, postmodernisme didasarkan pada anarkisme,
non-totaliter, dan ketidakpastian.
Art Nouveau
Aliran ini muncul sebagai sebuah bentuk reaksi terhadap
industrialisasi dan gaya mesin yang dianggap dapat menghilangkan sifat
manusiawi dalamkehidupan manusia. Aliran ini menganggap mesin dan
teknologi telah mengambil alih dan mendominasi kehidupan manusia, maka
dari itu ukiran dan ulir flora pun dibuat cenderung ‘berlebihan’ untuk
menekankan keterampilan yang sifatnya sangat emosional. Ciri-ciri :
Gambarnya terlihat sangat berlebihan
Ukiran flora sangat cenderung berlebihan
Terlihat sering menggunakan sifat manusiawi
Constructivism
Constructivism adalah sebuah aliran yang berlandaskan pada suatu
konstruksi yang mengatur suatu sistem sosial, yang ditandai oleh
penggunaan metode industri untuk menciptakan object geometris. Ciri-ciri
:
Penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam
Gambar sebagai pengalaman visual yang terjadi secara serentak.
Simbolisme
Simbolisme adalah aliran yang menggunakan simbol (lambang) tertentu
untuk mengekspresikan sebuah ide-ide menjadi sesuatu yang sangat
menarik. Penganut simbolisme umumnya cenderung menyembunyikan makna
tertentu di dalam karya mereka. Mereka juga mencintai bentuk-bentuk
geometris.
Monumentalisme
Merupakan sebuah aliran seni yang berusaha untuk menimbulkan kesan
peringatan pada sesuatu yang agung atau yang sangat mengagumkan.
Monumen-monumen yang sering anda lihat di beberapa kota meruapakan
contoh karya aliran ini.
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Seni lukis merupakan
salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika
daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan
suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan
pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia
hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam
lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika
yang tinggi.
Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang
menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup
mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki
lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak
memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya
seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Source : dokumen pribadi
Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam
media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti
cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang,
bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan
estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati
keindahannya.
Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui
nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis
berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi
seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya
melalui karya lukisan.
Jenis Aliran Seni Lukis
Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa
disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya
yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing.
Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang
disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi
perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya,
munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut
beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia :
Romantisme
Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan
sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya
aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran
romantisme :
Tema kejadian yang mengenaskan
Ungkapan penuh gerak dan berlebihan
Cenderung didramatisir
Cenderung menggunakan warna-warna cerah.
Realisme
Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan
fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara
objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme
yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran
realisme :
Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan
alam
Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni
Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai
bentuk aslinya.
Neoklasisme
Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung
melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan
hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya.
Berikut ciri-ciri aliran ini :
Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga
Pewarnaan sering berkembang
Cenderung tenang dan lembut
Terdapat gerakan pada objek benda.
Klasisme
Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu
merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa,
bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun
ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut :
Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya
Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek
Objek lukisan terkesan indah dan sopan.
Naturalisme
Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam.
Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke
atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain :
Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi
Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam
tertentu yang menjadi objek lukisan.
Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang
nyata.
Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif.
Art Deco
Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini
merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun.
Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk
yang sederhana.
Ekspresionisme
Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa
sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya
seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri :
Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan
Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat
mata.
Kubisme
Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud
dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga,
kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai
kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran
ini antara lain :
Banyak memakai bidang ruang dan geometris
Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria
Primitivisme
Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas
yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat
sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain :
Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar
Cenderung sanat sederhana
Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung
primitiv.
Impresionisme
Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan
kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya
dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri
aliran ini antara lain :
Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas
Obyek yang dihasilkan agak kabur
Obyeknya sangat alami.
Abstrak
Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya
tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan
imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri :
Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak
terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam.
Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk
asli di alam.
Fauvisme
Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya
binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam
kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras
dengan aslinya. Ciri-ciri :
Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan
warna di lapangan
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga
keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi.
Pointilisme
Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan
sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan
kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri :
Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam
warna-warna cerah.
Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak
titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru.
Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis
pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna.
Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna
lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk
kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat
meningkatkan efek ini.
Futurisme
Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi
sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis
yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih
efisien .
Pos Impresionisme
Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme
yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam
hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri :
Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan
Impresionisme
Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung
menggambar pada objek yang langsung
Surealisme
Merupakan aliran seni lukis yang sangat menampilkan sosok natural
yang diolah menjadi sebuah objek dalam alam mimpi. Ciri-ciri :
Seni surealisme memiliki keyakinan bahwa karena bebas dari
aturan, pikiran cenderung lebih imajinatif dalam ide-ide yang
dihasilkannya.
Kebanyakan seniman yang melukis dalam bentuk surealis,
menggunakan asosiasi bebas menggunakan salah satu dari dua metode
berekspresi, Absolute Surrealism dan Veristic Surrealism.
Dadaisme
Dadaisme merupakan aliran seni lukis dengan cara menyajikan karya
artistic dari bentuk yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan
(naive), terkadang mengesankan. Ciri-ciri :
Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan primer,
tajam dan kontras
Cenderung menggambarkan kembali kearah primitif, kuno, magic,
main-main, naïve.
Pop art
Pop art merupakan seni yang menggunakan obyek/benda yang populer
sebagai subject-matter, dan berhubungan dengan imajinasi kebendaan di
lingkungan sehari-hari. Ciri-ciri :
Cenderung mengutamakan imajinasi di lingkungan
Cenderung bersifat kebendaan
Selalu menggunakan objek yang dianggap menarik
Optik art
Optik art merupakan aliran seni lukis yang memanfaatkan ilusi mata,
yang mana ilusi tersebut bisa menjadi imajinasi. Ciri-ciri :
Pada umumnya seni optik bertsifat abstrak, formal, dan eksak.
Seni optik dengan wujudnya yang khas berupa susunan geometris
berulang-ulang, merupakan semacam usaha untuk mengeksploitir kelemahan
mata dengan ilusi ruang (dan terkadang gerak semu).
Postmodernisme
Postmodernisme mendasarkan pandangan pada hiper-realitas, mereka
bisa sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang disebarkan melalui media.
Ciri-ciri :
Pemikiran selama era postmodernisme didasarkan pada dasar yang
tidak ilmiah dan proses berpikir irasional sebagai reaksi terhadap
modernisme.
Sifat hirarkis dan terorganisir serta determinasi iptek menandai
modernisme. Sebaliknya, postmodernisme didasarkan pada anarkisme,
non-totaliter, dan ketidakpastian.
Art Nouveau
Aliran ini muncul sebagai sebuah bentuk reaksi terhadap
industrialisasi dan gaya mesin yang dianggap dapat menghilangkan sifat
manusiawi dalamkehidupan manusia. Aliran ini menganggap mesin dan
teknologi telah mengambil alih dan mendominasi kehidupan manusia, maka
dari itu ukiran dan ulir flora pun dibuat cenderung ‘berlebihan’ untuk
menekankan keterampilan yang sifatnya sangat emosional. Ciri-ciri :
Gambarnya terlihat sangat berlebihan
Ukiran flora sangat cenderung berlebihan
Terlihat sering menggunakan sifat manusiawi
Constructivism
Constructivism adalah sebuah aliran yang berlandaskan pada suatu
konstruksi yang mengatur suatu sistem sosial, yang ditandai oleh
penggunaan metode industri untuk menciptakan object geometris. Ciri-ciri
:
Penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam
Gambar sebagai pengalaman visual yang terjadi secara serentak.
Simbolisme
Simbolisme adalah aliran yang menggunakan simbol (lambang) tertentu
untuk mengekspresikan sebuah ide-ide menjadi sesuatu yang sangat
menarik. Penganut simbolisme umumnya cenderung menyembunyikan makna
tertentu di dalam karya mereka. Mereka juga mencintai bentuk-bentuk
geometris.
Monumentalisme
Merupakan sebuah aliran seni yang berusaha untuk menimbulkan kesan
peringatan pada sesuatu yang agung atau yang sangat mengagumkan.
Monumen-monumen yang sering anda lihat di beberapa kota meruapakan
contoh karya aliran ini.
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Seni lukis merupakan
salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika
daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan
suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan
pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia
hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam
lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika
yang tinggi.
Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang
menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup
mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki
lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak
memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya
seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Source : dokumen pribadi
Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam
media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti
cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang,
bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan
estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati
keindahannya.
Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui
nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis
berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi
seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya
melalui karya lukisan.
Jenis Aliran Seni Lukis
Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa
disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya
yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing.
Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang
disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi
perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya,
munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut
beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia :
Romantisme
Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan
sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya
aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran
romantisme :
Tema kejadian yang mengenaskan
Ungkapan penuh gerak dan berlebihan
Cenderung didramatisir
Cenderung menggunakan warna-warna cerah.
Realisme
Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan
fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara
objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme
yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran
realisme :
Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan
alam
Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni
Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai
bentuk aslinya.
Neoklasisme
Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung
melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan
hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya.
Berikut ciri-ciri aliran ini :
Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga
Pewarnaan sering berkembang
Cenderung tenang dan lembut
Terdapat gerakan pada objek benda.
Klasisme
Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu
merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa,
bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun
ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut :
Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya
Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek
Objek lukisan terkesan indah dan sopan.
Naturalisme
Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam.
Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke
atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain :
Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi
Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam
tertentu yang menjadi objek lukisan.
Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang
nyata.
Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif.
Art Deco
Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini
merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun.
Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk
yang sederhana.
Ekspresionisme
Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa
sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya
seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri :
Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan
Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat
mata.
Kubisme
Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud
dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga,
kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai
kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran
ini antara lain :
Banyak memakai bidang ruang dan geometris
Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria
Primitivisme
Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas
yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat
sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain :
Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar
Cenderung sanat sederhana
Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung
primitiv.
Impresionisme
Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan
kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya
dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri
aliran ini antara lain :
Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas
Obyek yang dihasilkan agak kabur
Obyeknya sangat alami.
Abstrak
Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya
tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan
imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri :
Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak
terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam.
Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk
asli di alam.
Fauvisme
Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya
binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam
kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras
dengan aslinya. Ciri-ciri :
Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan
warna di lapangan
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga
keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi.
Pointilisme
Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan
sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan
kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri :
Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam
warna-warna cerah.
Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak
titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru.
Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis
pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna.
Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna
lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk
kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat
meningkatkan efek ini.
Futurisme
Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi
sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis
yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih
efisien .
Pos Impresionisme
Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme
yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam
hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri :
Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan
Impresionisme
Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung
menggambar pada objek yang langsung
Surealisme
Merupakan aliran seni lukis yang sangat menampilkan sosok natural
yang diolah menjadi sebuah objek dalam alam mimpi. Ciri-ciri :
Seni surealisme memiliki keyakinan bahwa karena bebas dari
aturan, pikiran cenderung lebih imajinatif dalam ide-ide yang
dihasilkannya.
Kebanyakan seniman yang melukis dalam bentuk surealis,
menggunakan asosiasi bebas menggunakan salah satu dari dua metode
berekspresi, Absolute Surrealism dan Veristic Surrealism.
Dadaisme
Dadaisme merupakan aliran seni lukis dengan cara menyajikan karya
artistic dari bentuk yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan
(naive), terkadang mengesankan. Ciri-ciri :
Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan primer,
tajam dan kontras
Cenderung menggambarkan kembali kearah primitif, kuno, magic,
main-main, naïve.
Pop art
Pop art merupakan seni yang menggunakan obyek/benda yang populer
sebagai subject-matter, dan berhubungan dengan imajinasi kebendaan di
lingkungan sehari-hari. Ciri-ciri :
Cenderung mengutamakan imajinasi di lingkungan
Cenderung bersifat kebendaan
Selalu menggunakan objek yang dianggap menarik
Optik art
Optik art merupakan aliran seni lukis yang memanfaatkan ilusi mata,
yang mana ilusi tersebut bisa menjadi imajinasi. Ciri-ciri :
Pada umumnya seni optik bertsifat abstrak, formal, dan eksak.
Seni optik dengan wujudnya yang khas berupa susunan geometris
berulang-ulang, merupakan semacam usaha untuk mengeksploitir kelemahan
mata dengan ilusi ruang (dan terkadang gerak semu).
Postmodernisme
Postmodernisme mendasarkan pandangan pada hiper-realitas, mereka
bisa sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang disebarkan melalui media.
Ciri-ciri :
Pemikiran selama era postmodernisme didasarkan pada dasar yang
tidak ilmiah dan proses berpikir irasional sebagai reaksi terhadap
modernisme.
Sifat hirarkis dan terorganisir serta determinasi iptek menandai
modernisme. Sebaliknya, postmodernisme didasarkan pada anarkisme,
non-totaliter, dan ketidakpastian.
Art Nouveau
Aliran ini muncul sebagai sebuah bentuk reaksi terhadap
industrialisasi dan gaya mesin yang dianggap dapat menghilangkan sifat
manusiawi dalamkehidupan manusia. Aliran ini menganggap mesin dan
teknologi telah mengambil alih dan mendominasi kehidupan manusia, maka
dari itu ukiran dan ulir flora pun dibuat cenderung ‘berlebihan’ untuk
menekankan keterampilan yang sifatnya sangat emosional. Ciri-ciri :
Gambarnya terlihat sangat berlebihan
Ukiran flora sangat cenderung berlebihan
Terlihat sering menggunakan sifat manusiawi
Constructivism
Constructivism adalah sebuah aliran yang berlandaskan pada suatu
konstruksi yang mengatur suatu sistem sosial, yang ditandai oleh
penggunaan metode industri untuk menciptakan object geometris. Ciri-ciri
:
Penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam
Gambar sebagai pengalaman visual yang terjadi secara serentak.
Simbolisme
Simbolisme adalah aliran yang menggunakan simbol (lambang) tertentu
untuk mengekspresikan sebuah ide-ide menjadi sesuatu yang sangat
menarik. Penganut simbolisme umumnya cenderung menyembunyikan makna
tertentu di dalam karya mereka. Mereka juga mencintai bentuk-bentuk
geometris.
Monumentalisme
Merupakan sebuah aliran seni yang berusaha untuk menimbulkan kesan
peringatan pada sesuatu yang agung atau yang sangat mengagumkan.
Monumen-monumen yang sering anda lihat di beberapa kota meruapakan
contoh karya aliran ini.
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Seni lukis merupakan
salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika
daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan
suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan
pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia
hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam
lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika
yang tinggi.
Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang
menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup
mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki
lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak
memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya
seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Source : dokumen pribadi
Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam
media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti
cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang,
bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan
estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati
keindahannya.
Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui
nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis
berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi
seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya
melalui karya lukisan.
Jenis Aliran Seni Lukis
Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa
disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya
yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing.
Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang
disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi
perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya,
munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut
beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia :
Romantisme
Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan
sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya
aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran
romantisme :
Tema kejadian yang mengenaskan
Ungkapan penuh gerak dan berlebihan
Cenderung didramatisir
Cenderung menggunakan warna-warna cerah.
Realisme
Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan
fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara
objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme
yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran
realisme :
Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan
alam
Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni
Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai
bentuk aslinya.
Neoklasisme
Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung
melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan
hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya.
Berikut ciri-ciri aliran ini :
Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga
Pewarnaan sering berkembang
Cenderung tenang dan lembut
Terdapat gerakan pada objek benda.
Klasisme
Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu
merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa,
bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun
ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut :
Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya
Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek
Objek lukisan terkesan indah dan sopan.
Naturalisme
Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam.
Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke
atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain :
Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi
Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam
tertentu yang menjadi objek lukisan.
Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang
nyata.
Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif.
Art Deco
Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini
merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun.
Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk
yang sederhana.
Ekspresionisme
Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa
sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya
seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri :
Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan
Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat
mata.
Kubisme
Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud
dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga,
kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai
kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran
ini antara lain :
Banyak memakai bidang ruang dan geometris
Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria
Primitivisme
Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas
yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat
sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain :
Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar
Cenderung sanat sederhana
Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung
primitiv.
Impresionisme
Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan
kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya
dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri
aliran ini antara lain :
Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas
Obyek yang dihasilkan agak kabur
Obyeknya sangat alami.
Abstrak
Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya
tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan
imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri :
Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak
terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam.
Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk
asli di alam.
Fauvisme
Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya
binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam
kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras
dengan aslinya. Ciri-ciri :
Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan
warna di lapangan
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga
keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi.
Pointilisme
Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan
sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan
kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri :
Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam
warna-warna cerah.
Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak
titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru.
Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis
pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna.
Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna
lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk
kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat
meningkatkan efek ini.
Futurisme
Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi
sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis
yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih
efisien .
Pos Impresionisme
Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme
yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam
hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri :
Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan
Impresionisme
Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung
menggambar pada objek yang langsung
Surealisme
Merupakan aliran seni lukis yang sangat menampilkan sosok natural
yang diolah menjadi sebuah objek dalam alam mimpi. Ciri-ciri :
Seni surealisme memiliki keyakinan bahwa karena bebas dari
aturan, pikiran cenderung lebih imajinatif dalam ide-ide yang
dihasilkannya.
Kebanyakan seniman yang melukis dalam bentuk surealis,
menggunakan asosiasi bebas menggunakan salah satu dari dua metode
berekspresi, Absolute Surrealism dan Veristic Surrealism.
Dadaisme
Dadaisme merupakan aliran seni lukis dengan cara menyajikan karya
artistic dari bentuk yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan
(naive), terkadang mengesankan. Ciri-ciri :
Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan primer,
tajam dan kontras
Cenderung menggambarkan kembali kearah primitif, kuno, magic,
main-main, naïve.
Pop art
Pop art merupakan seni yang menggunakan obyek/benda yang populer
sebagai subject-matter, dan berhubungan dengan imajinasi kebendaan di
lingkungan sehari-hari. Ciri-ciri :
Cenderung mengutamakan imajinasi di lingkungan
Cenderung bersifat kebendaan
Selalu menggunakan objek yang dianggap menarik
Optik art
Optik art merupakan aliran seni lukis yang memanfaatkan ilusi mata,
yang mana ilusi tersebut bisa menjadi imajinasi. Ciri-ciri :
Pada umumnya seni optik bertsifat abstrak, formal, dan eksak.
Seni optik dengan wujudnya yang khas berupa susunan geometris
berulang-ulang, merupakan semacam usaha untuk mengeksploitir kelemahan
mata dengan ilusi ruang (dan terkadang gerak semu).
Postmodernisme
Postmodernisme mendasarkan pandangan pada hiper-realitas, mereka
bisa sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang disebarkan melalui media.
Ciri-ciri :
Pemikiran selama era postmodernisme didasarkan pada dasar yang
tidak ilmiah dan proses berpikir irasional sebagai reaksi terhadap
modernisme.
Sifat hirarkis dan terorganisir serta determinasi iptek menandai
modernisme. Sebaliknya, postmodernisme didasarkan pada anarkisme,
non-totaliter, dan ketidakpastian.
Art Nouveau
Aliran ini muncul sebagai sebuah bentuk reaksi terhadap
industrialisasi dan gaya mesin yang dianggap dapat menghilangkan sifat
manusiawi dalamkehidupan manusia. Aliran ini menganggap mesin dan
teknologi telah mengambil alih dan mendominasi kehidupan manusia, maka
dari itu ukiran dan ulir flora pun dibuat cenderung ‘berlebihan’ untuk
menekankan keterampilan yang sifatnya sangat emosional. Ciri-ciri :
Gambarnya terlihat sangat berlebihan
Ukiran flora sangat cenderung berlebihan
Terlihat sering menggunakan sifat manusiawi
Constructivism
Constructivism adalah sebuah aliran yang berlandaskan pada suatu
konstruksi yang mengatur suatu sistem sosial, yang ditandai oleh
penggunaan metode industri untuk menciptakan object geometris. Ciri-ciri
:
Penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam
Gambar sebagai pengalaman visual yang terjadi secara serentak.
Simbolisme
Simbolisme adalah aliran yang menggunakan simbol (lambang) tertentu
untuk mengekspresikan sebuah ide-ide menjadi sesuatu yang sangat
menarik. Penganut simbolisme umumnya cenderung menyembunyikan makna
tertentu di dalam karya mereka. Mereka juga mencintai bentuk-bentuk
geometris.
Monumentalisme
Merupakan sebuah aliran seni yang berusaha untuk menimbulkan kesan
peringatan pada sesuatu yang agung atau yang sangat mengagumkan.
Monumen-monumen yang sering anda lihat di beberapa kota meruapakan
contoh karya aliran ini.
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Seni lukis merupakan
salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika
daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan
suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan
pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia
hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam
lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika
yang tinggi.
Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang
menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup
mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki
lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak
memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya
seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Source : dokumen pribadi
Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam
media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti
cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang,
bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan
estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati
keindahannya.
Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui
nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis
berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi
seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya
melalui karya lukisan.
Jenis Aliran Seni Lukis
Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa
disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya
yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing.
Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang
disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi
perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya,
munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut
beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia :
Romantisme
Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan
sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya
aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran
romantisme :
Tema kejadian yang mengenaskan
Ungkapan penuh gerak dan berlebihan
Cenderung didramatisir
Cenderung menggunakan warna-warna cerah.
Realisme
Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan
fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara
objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme
yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran
realisme :
Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan
alam
Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni
Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai
bentuk aslinya.
Neoklasisme
Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung
melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan
hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya.
Berikut ciri-ciri aliran ini :
Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga
Pewarnaan sering berkembang
Cenderung tenang dan lembut
Terdapat gerakan pada objek benda.
Klasisme
Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu
merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa,
bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun
ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut :
Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya
Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek
Objek lukisan terkesan indah dan sopan.
Naturalisme
Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam.
Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke
atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain :
Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi
Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam
tertentu yang menjadi objek lukisan.
Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang
nyata.
Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif.
Art Deco
Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini
merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun.
Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk
yang sederhana.
Ekspresionisme
Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa
sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya
seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri :
Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan
Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat
mata.
Kubisme
Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud
dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga,
kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai
kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran
ini antara lain :
Banyak memakai bidang ruang dan geometris
Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria
Primitivisme
Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas
yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat
sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain :
Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar
Cenderung sanat sederhana
Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung
primitiv.
Impresionisme
Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan
kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya
dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri
aliran ini antara lain :
Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas
Obyek yang dihasilkan agak kabur
Obyeknya sangat alami.
Abstrak
Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya
tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan
imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri :
Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak
terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam.
Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk
asli di alam.
Fauvisme
Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya
binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam
kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras
dengan aslinya. Ciri-ciri :
Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan
warna di lapangan
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga
keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi.
Pointilisme
Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan
sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan
kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri :
Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam
warna-warna cerah.
Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak
titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru.
Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis
pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna.
Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna
lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk
kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat
meningkatkan efek ini.
Futurisme
Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi
sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis
yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih
efisien .
Pos Impresionisme
Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme
yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam
hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri :
Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan
Impresionisme
Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung
menggambar pada objek yang langsung
Surealisme
Merupakan aliran seni lukis yang sangat menampilkan sosok natural
yang diolah menjadi sebuah objek dalam alam mimpi. Ciri-ciri :
Seni surealisme memiliki keyakinan bahwa karena bebas dari
aturan, pikiran cenderung lebih imajinatif dalam ide-ide yang
dihasilkannya.
Kebanyakan seniman yang melukis dalam bentuk surealis,
menggunakan asosiasi bebas menggunakan salah satu dari dua metode
berekspresi, Absolute Surrealism dan Veristic Surrealism.
Dadaisme
Dadaisme merupakan aliran seni lukis dengan cara menyajikan karya
artistic dari bentuk yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan
(naive), terkadang mengesankan. Ciri-ciri :
Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan primer,
tajam dan kontras
Cenderung menggambarkan kembali kearah primitif, kuno, magic,
main-main, naïve.
Pop art
Pop art merupakan seni yang menggunakan obyek/benda yang populer
sebagai subject-matter, dan berhubungan dengan imajinasi kebendaan di
lingkungan sehari-hari. Ciri-ciri :
Cenderung mengutamakan imajinasi di lingkungan
Cenderung bersifat kebendaan
Selalu menggunakan objek yang dianggap menarik
Optik art
Optik art merupakan aliran seni lukis yang memanfaatkan ilusi mata,
yang mana ilusi tersebut bisa menjadi imajinasi. Ciri-ciri :
Pada umumnya seni optik bertsifat abstrak, formal, dan eksak.
Seni optik dengan wujudnya yang khas berupa susunan geometris
berulang-ulang, merupakan semacam usaha untuk mengeksploitir kelemahan
mata dengan ilusi ruang (dan terkadang gerak semu).
Postmodernisme
Postmodernisme mendasarkan pandangan pada hiper-realitas, mereka
bisa sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang disebarkan melalui media.
Ciri-ciri :
Pemikiran selama era postmodernisme didasarkan pada dasar yang
tidak ilmiah dan proses berpikir irasional sebagai reaksi terhadap
modernisme.
Sifat hirarkis dan terorganisir serta determinasi iptek menandai
modernisme. Sebaliknya, postmodernisme didasarkan pada anarkisme,
non-totaliter, dan ketidakpastian.
Art Nouveau
Aliran ini muncul sebagai sebuah bentuk reaksi terhadap
industrialisasi dan gaya mesin yang dianggap dapat menghilangkan sifat
manusiawi dalamkehidupan manusia. Aliran ini menganggap mesin dan
teknologi telah mengambil alih dan mendominasi kehidupan manusia, maka
dari itu ukiran dan ulir flora pun dibuat cenderung ‘berlebihan’ untuk
menekankan keterampilan yang sifatnya sangat emosional. Ciri-ciri :
Gambarnya terlihat sangat berlebihan
Ukiran flora sangat cenderung berlebihan
Terlihat sering menggunakan sifat manusiawi
Constructivism
Constructivism adalah sebuah aliran yang berlandaskan pada suatu
konstruksi yang mengatur suatu sistem sosial, yang ditandai oleh
penggunaan metode industri untuk menciptakan object geometris. Ciri-ciri
:
Penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam
Gambar sebagai pengalaman visual yang terjadi secara serentak.
Simbolisme
Simbolisme adalah aliran yang menggunakan simbol (lambang) tertentu
untuk mengekspresikan sebuah ide-ide menjadi sesuatu yang sangat
menarik. Penganut simbolisme umumnya cenderung menyembunyikan makna
tertentu di dalam karya mereka. Mereka juga mencintai bentuk-bentuk
geometris.
Monumentalisme
Merupakan sebuah aliran seni yang berusaha untuk menimbulkan kesan
peringatan pada sesuatu yang agung atau yang sangat mengagumkan.
Monumen-monumen yang sering anda lihat di beberapa kota meruapakan
contoh karya aliran ini.
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Seni lukis merupakan
salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika
daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan
suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan
pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia
hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam
lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika
yang tinggi.
Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang
menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup
mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki
lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak
memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya
seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Source : dokumen pribadi
Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam
media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti
cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang,
bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan
estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati
keindahannya.
Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui
nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis
berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi
seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya
melalui karya lukisan.
Jenis Aliran Seni Lukis
Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa
disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya
yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing.
Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang
disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi
perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya,
munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut
beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia :
Romantisme
Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan
sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya
aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran
romantisme :
Tema kejadian yang mengenaskan
Ungkapan penuh gerak dan berlebihan
Cenderung didramatisir
Cenderung menggunakan warna-warna cerah.
Realisme
Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan
fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara
objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme
yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran
realisme :
Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan
alam
Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni
Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai
bentuk aslinya.
Neoklasisme
Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung
melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan
hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya.
Berikut ciri-ciri aliran ini :
Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga
Pewarnaan sering berkembang
Cenderung tenang dan lembut
Terdapat gerakan pada objek benda.
Klasisme
Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu
merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa,
bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun
ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut :
Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya
Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek
Objek lukisan terkesan indah dan sopan.
Naturalisme
Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam.
Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke
atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain :
Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi
Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam
tertentu yang menjadi objek lukisan.
Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang
nyata.
Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif.
Art Deco
Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini
merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun.
Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk
yang sederhana.
Ekspresionisme
Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa
sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya
seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri :
Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan
Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat
mata.
Kubisme
Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud
dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga,
kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai
kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran
ini antara lain :
Banyak memakai bidang ruang dan geometris
Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria
Primitivisme
Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas
yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat
sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain :
Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar
Cenderung sanat sederhana
Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung
primitiv.
Impresionisme
Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan
kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya
dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri
aliran ini antara lain :
Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas
Obyek yang dihasilkan agak kabur
Obyeknya sangat alami.
Abstrak
Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya
tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan
imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri :
Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak
terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam.
Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk
asli di alam.
Fauvisme
Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya
binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam
kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras
dengan aslinya. Ciri-ciri :
Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan
warna di lapangan
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga
keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi.
Pointilisme
Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan
sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan
kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri :
Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam
warna-warna cerah.
Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak
titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru.
Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis
pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna.
Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna
lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk
kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat
meningkatkan efek ini.
Futurisme
Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi
sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis
yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih
efisien .
Pos Impresionisme
Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme
yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam
hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri :
Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan
Impresionisme
Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung
menggambar pada objek yang langsung
Surealisme
Merupakan aliran seni lukis yang sangat menampilkan sosok natural
yang diolah menjadi sebuah objek dalam alam mimpi. Ciri-ciri :
Seni surealisme memiliki keyakinan bahwa karena bebas dari
aturan, pikiran cenderung lebih imajinatif dalam ide-ide yang
dihasilkannya.
Kebanyakan seniman yang melukis dalam bentuk surealis,
menggunakan asosiasi bebas menggunakan salah satu dari dua metode
berekspresi, Absolute Surrealism dan Veristic Surrealism.
Dadaisme
Dadaisme merupakan aliran seni lukis dengan cara menyajikan karya
artistic dari bentuk yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan
(naive), terkadang mengesankan. Ciri-ciri :
Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan primer,
tajam dan kontras
Cenderung menggambarkan kembali kearah primitif, kuno, magic,
main-main, naïve.
Pop art
Pop art merupakan seni yang menggunakan obyek/benda yang populer
sebagai subject-matter, dan berhubungan dengan imajinasi kebendaan di
lingkungan sehari-hari. Ciri-ciri :
Cenderung mengutamakan imajinasi di lingkungan
Cenderung bersifat kebendaan
Selalu menggunakan objek yang dianggap menarik
Optik art
Optik art merupakan aliran seni lukis yang memanfaatkan ilusi mata,
yang mana ilusi tersebut bisa menjadi imajinasi. Ciri-ciri :
Pada umumnya seni optik bertsifat abstrak, formal, dan eksak.
Seni optik dengan wujudnya yang khas berupa susunan geometris
berulang-ulang, merupakan semacam usaha untuk mengeksploitir kelemahan
mata dengan ilusi ruang (dan terkadang gerak semu).
Postmodernisme
Postmodernisme mendasarkan pandangan pada hiper-realitas, mereka
bisa sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang disebarkan melalui media.
Ciri-ciri :
Pemikiran selama era postmodernisme didasarkan pada dasar yang
tidak ilmiah dan proses berpikir irasional sebagai reaksi terhadap
modernisme.
Sifat hirarkis dan terorganisir serta determinasi iptek menandai
modernisme. Sebaliknya, postmodernisme didasarkan pada anarkisme,
non-totaliter, dan ketidakpastian.
Art Nouveau
Aliran ini muncul sebagai sebuah bentuk reaksi terhadap
industrialisasi dan gaya mesin yang dianggap dapat menghilangkan sifat
manusiawi dalamkehidupan manusia. Aliran ini menganggap mesin dan
teknologi telah mengambil alih dan mendominasi kehidupan manusia, maka
dari itu ukiran dan ulir flora pun dibuat cenderung ‘berlebihan’ untuk
menekankan keterampilan yang sifatnya sangat emosional. Ciri-ciri :
Gambarnya terlihat sangat berlebihan
Ukiran flora sangat cenderung berlebihan
Terlihat sering menggunakan sifat manusiawi
Constructivism
Constructivism adalah sebuah aliran yang berlandaskan pada suatu
konstruksi yang mengatur suatu sistem sosial, yang ditandai oleh
penggunaan metode industri untuk menciptakan object geometris. Ciri-ciri
:
Penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam
Gambar sebagai pengalaman visual yang terjadi secara serentak.
Simbolisme
Simbolisme adalah aliran yang menggunakan simbol (lambang) tertentu
untuk mengekspresikan sebuah ide-ide menjadi sesuatu yang sangat
menarik. Penganut simbolisme umumnya cenderung menyembunyikan makna
tertentu di dalam karya mereka. Mereka juga mencintai bentuk-bentuk
geometris.
Monumentalisme
Merupakan sebuah aliran seni yang berusaha untuk menimbulkan kesan
peringatan pada sesuatu yang agung atau yang sangat mengagumkan.
Monumen-monumen yang sering anda lihat di beberapa kota meruapakan
contoh karya aliran ini.
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Seni lukis merupakan
salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika
daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan
suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan
pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia
hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam
lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika
yang tinggi.
Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang
menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup
mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki
lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak
memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya
seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Source : dokumen pribadi
Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam
media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti
cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang,
bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan
estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati
keindahannya.
Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui
nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis
berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi
seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya
melalui karya lukisan.
Jenis Aliran Seni Lukis
Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa
disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya
yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing.
Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang
disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi
perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya,
munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut
beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia :
Romantisme
Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan
sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya
aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran
romantisme :
Tema kejadian yang mengenaskan
Ungkapan penuh gerak dan berlebihan
Cenderung didramatisir
Cenderung menggunakan warna-warna cerah.
Realisme
Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan
fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara
objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme
yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran
realisme :
Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan
alam
Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni
Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai
bentuk aslinya.
Neoklasisme
Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung
melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan
hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya.
Berikut ciri-ciri aliran ini :
Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga
Pewarnaan sering berkembang
Cenderung tenang dan lembut
Terdapat gerakan pada objek benda.
Klasisme
Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu
merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa,
bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun
ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut :
Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya
Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek
Objek lukisan terkesan indah dan sopan.
Naturalisme
Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam.
Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke
atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain :
Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi
Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam
tertentu yang menjadi objek lukisan.
Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang
nyata.
Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif.
Art Deco
Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini
merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun.
Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk
yang sederhana.
Ekspresionisme
Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa
sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya
seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri :
Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan
Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat
mata.
Kubisme
Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud
dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga,
kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai
kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran
ini antara lain :
Banyak memakai bidang ruang dan geometris
Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria
Primitivisme
Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas
yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat
sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain :
Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar
Cenderung sanat sederhana
Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung
primitiv.
Impresionisme
Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan
kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya
dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri
aliran ini antara lain :
Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas
Obyek yang dihasilkan agak kabur
Obyeknya sangat alami.
Abstrak
Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya
tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan
imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri :
Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak
terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam.
Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk
asli di alam.
Fauvisme
Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya
binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam
kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras
dengan aslinya. Ciri-ciri :
Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan
warna di lapangan
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga
keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi.
Pointilisme
Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan
sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan
kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri :
Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam
warna-warna cerah.
Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak
titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru.
Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis
pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna.
Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna
lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk
kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat
meningkatkan efek ini.
Futurisme
Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi
sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis
yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih
efisien .
Pos Impresionisme
Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme
yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam
hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri :
Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan
Impresionisme
Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung
menggambar pada objek yang langsung
Surealisme
Merupakan aliran seni lukis yang sangat menampilkan sosok natural
yang diolah menjadi sebuah objek dalam alam mimpi. Ciri-ciri :
Seni surealisme memiliki keyakinan bahwa karena bebas dari
aturan, pikiran cenderung lebih imajinatif dalam ide-ide yang
dihasilkannya.
Kebanyakan seniman yang melukis dalam bentuk surealis,
menggunakan asosiasi bebas menggunakan salah satu dari dua metode
berekspresi, Absolute Surrealism dan Veristic Surrealism.
Dadaisme
Dadaisme merupakan aliran seni lukis dengan cara menyajikan karya
artistic dari bentuk yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan
(naive), terkadang mengesankan. Ciri-ciri :
Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan primer,
tajam dan kontras
Cenderung menggambarkan kembali kearah primitif, kuno, magic,
main-main, naïve.
Pop art
Pop art merupakan seni yang menggunakan obyek/benda yang populer
sebagai subject-matter, dan berhubungan dengan imajinasi kebendaan di
lingkungan sehari-hari. Ciri-ciri :
Cenderung mengutamakan imajinasi di lingkungan
Cenderung bersifat kebendaan
Selalu menggunakan objek yang dianggap menarik
Optik art
Optik art merupakan aliran seni lukis yang memanfaatkan ilusi mata,
yang mana ilusi tersebut bisa menjadi imajinasi. Ciri-ciri :
Pada umumnya seni optik bertsifat abstrak, formal, dan eksak.
Seni optik dengan wujudnya yang khas berupa susunan geometris
berulang-ulang, merupakan semacam usaha untuk mengeksploitir kelemahan
mata dengan ilusi ruang (dan terkadang gerak semu).
Postmodernisme
Postmodernisme mendasarkan pandangan pada hiper-realitas, mereka
bisa sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang disebarkan melalui media.
Ciri-ciri :
Pemikiran selama era postmodernisme didasarkan pada dasar yang
tidak ilmiah dan proses berpikir irasional sebagai reaksi terhadap
modernisme.
Sifat hirarkis dan terorganisir serta determinasi iptek menandai
modernisme. Sebaliknya, postmodernisme didasarkan pada anarkisme,
non-totaliter, dan ketidakpastian.
Art Nouveau
Aliran ini muncul sebagai sebuah bentuk reaksi terhadap
industrialisasi dan gaya mesin yang dianggap dapat menghilangkan sifat
manusiawi dalamkehidupan manusia. Aliran ini menganggap mesin dan
teknologi telah mengambil alih dan mendominasi kehidupan manusia, maka
dari itu ukiran dan ulir flora pun dibuat cenderung ‘berlebihan’ untuk
menekankan keterampilan yang sifatnya sangat emosional. Ciri-ciri :
Gambarnya terlihat sangat berlebihan
Ukiran flora sangat cenderung berlebihan
Terlihat sering menggunakan sifat manusiawi
Constructivism
Constructivism adalah sebuah aliran yang berlandaskan pada suatu
konstruksi yang mengatur suatu sistem sosial, yang ditandai oleh
penggunaan metode industri untuk menciptakan object geometris. Ciri-ciri
:
Penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam
Gambar sebagai pengalaman visual yang terjadi secara serentak.
Simbolisme
Simbolisme adalah aliran yang menggunakan simbol (lambang) tertentu
untuk mengekspresikan sebuah ide-ide menjadi sesuatu yang sangat
menarik. Penganut simbolisme umumnya cenderung menyembunyikan makna
tertentu di dalam karya mereka. Mereka juga mencintai bentuk-bentuk
geometris.
Monumentalisme
Merupakan sebuah aliran seni yang berusaha untuk menimbulkan kesan
peringatan pada sesuatu yang agung atau yang sangat mengagumkan.
Monumen-monumen yang sering anda lihat di beberapa kota meruapakan
contoh karya aliran ini.
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Seni lukis merupakan
salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika
daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan
suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan
pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia
hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam
lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika
yang tinggi.
Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang
menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup
mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki
lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak
memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya
seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Source : dokumen pribadi
Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam
media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti
cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang,
bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan
estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati
keindahannya.
Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui
nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis
berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi
seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya
melalui karya lukisan.
Jenis Aliran Seni Lukis
Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa
disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya
yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing.
Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang
disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi
perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya,
munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut
beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia :
Romantisme
Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan
sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya
aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran
romantisme :
Tema kejadian yang mengenaskan
Ungkapan penuh gerak dan berlebihan
Cenderung didramatisir
Cenderung menggunakan warna-warna cerah.
Realisme
Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan
fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara
objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme
yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran
realisme :
Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan
alam
Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni
Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai
bentuk aslinya.
Neoklasisme
Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung
melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan
hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya.
Berikut ciri-ciri aliran ini :
Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga
Pewarnaan sering berkembang
Cenderung tenang dan lembut
Terdapat gerakan pada objek benda.
Klasisme
Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu
merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa,
bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun
ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut :
Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya
Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek
Objek lukisan terkesan indah dan sopan.
Naturalisme
Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam.
Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke
atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain :
Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi
Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam
tertentu yang menjadi objek lukisan.
Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang
nyata.
Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif.
Art Deco
Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini
merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun.
Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk
yang sederhana.
Ekspresionisme
Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa
sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya
seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri :
Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan
Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat
mata.
Kubisme
Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud
dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga,
kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai
kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran
ini antara lain :
Banyak memakai bidang ruang dan geometris
Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria
Primitivisme
Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas
yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat
sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain :
Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar
Cenderung sanat sederhana
Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung
primitiv.
Impresionisme
Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan
kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya
dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri
aliran ini antara lain :
Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas
Obyek yang dihasilkan agak kabur
Obyeknya sangat alami.
Abstrak
Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya
tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan
imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri :
Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak
terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam.
Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk
asli di alam.
Fauvisme
Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya
binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam
kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras
dengan aslinya. Ciri-ciri :
Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan
warna di lapangan
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga
keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi.
Pointilisme
Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan
sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan
kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri :
Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam
warna-warna cerah.
Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak
titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru.
Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis
pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna.
Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna
lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk
kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat
meningkatkan efek ini.
Futurisme
Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi
sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis
yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih
efisien .
Pos Impresionisme
Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme
yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam
hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri :
Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan
Impresionisme
Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung
menggambar pada objek yang langsung
Surealisme
Merupakan aliran seni lukis yang sangat menampilkan sosok natural
yang diolah menjadi sebuah objek dalam alam mimpi. Ciri-ciri :
Seni surealisme memiliki keyakinan bahwa karena bebas dari
aturan, pikiran cenderung lebih imajinatif dalam ide-ide yang
dihasilkannya.
Kebanyakan seniman yang melukis dalam bentuk surealis,
menggunakan asosiasi bebas menggunakan salah satu dari dua metode
berekspresi, Absolute Surrealism dan Veristic Surrealism.
Dadaisme
Dadaisme merupakan aliran seni lukis dengan cara menyajikan karya
artistic dari bentuk yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan
(naive), terkadang mengesankan. Ciri-ciri :
Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan primer,
tajam dan kontras
Cenderung menggambarkan kembali kearah primitif, kuno, magic,
main-main, naïve.
Pop art
Pop art merupakan seni yang menggunakan obyek/benda yang populer
sebagai subject-matter, dan berhubungan dengan imajinasi kebendaan di
lingkungan sehari-hari. Ciri-ciri :
Cenderung mengutamakan imajinasi di lingkungan
Cenderung bersifat kebendaan
Selalu menggunakan objek yang dianggap menarik
Optik art
Optik art merupakan aliran seni lukis yang memanfaatkan ilusi mata,
yang mana ilusi tersebut bisa menjadi imajinasi. Ciri-ciri :
Pada umumnya seni optik bertsifat abstrak, formal, dan eksak.
Seni optik dengan wujudnya yang khas berupa susunan geometris
berulang-ulang, merupakan semacam usaha untuk mengeksploitir kelemahan
mata dengan ilusi ruang (dan terkadang gerak semu).
Postmodernisme
Postmodernisme mendasarkan pandangan pada hiper-realitas, mereka
bisa sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang disebarkan melalui media.
Ciri-ciri :
Pemikiran selama era postmodernisme didasarkan pada dasar yang
tidak ilmiah dan proses berpikir irasional sebagai reaksi terhadap
modernisme.
Sifat hirarkis dan terorganisir serta determinasi iptek menandai
modernisme. Sebaliknya, postmodernisme didasarkan pada anarkisme,
non-totaliter, dan ketidakpastian.
Art Nouveau
Aliran ini muncul sebagai sebuah bentuk reaksi terhadap
industrialisasi dan gaya mesin yang dianggap dapat menghilangkan sifat
manusiawi dalamkehidupan manusia. Aliran ini menganggap mesin dan
teknologi telah mengambil alih dan mendominasi kehidupan manusia, maka
dari itu ukiran dan ulir flora pun dibuat cenderung ‘berlebihan’ untuk
menekankan keterampilan yang sifatnya sangat emosional. Ciri-ciri :
Gambarnya terlihat sangat berlebihan
Ukiran flora sangat cenderung berlebihan
Terlihat sering menggunakan sifat manusiawi
Constructivism
Constructivism adalah sebuah aliran yang berlandaskan pada suatu
konstruksi yang mengatur suatu sistem sosial, yang ditandai oleh
penggunaan metode industri untuk menciptakan object geometris. Ciri-ciri
:
Penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam
Gambar sebagai pengalaman visual yang terjadi secara serentak.
Simbolisme
Simbolisme adalah aliran yang menggunakan simbol (lambang) tertentu
untuk mengekspresikan sebuah ide-ide menjadi sesuatu yang sangat
menarik. Penganut simbolisme umumnya cenderung menyembunyikan makna
tertentu di dalam karya mereka. Mereka juga mencintai bentuk-bentuk
geometris.
Monumentalisme
Merupakan sebuah aliran seni yang berusaha untuk menimbulkan kesan
peringatan pada sesuatu yang agung atau yang sangat mengagumkan.
Monumen-monumen yang sering anda lihat di beberapa kota meruapakan
contoh karya aliran ini.
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Sumber: http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-melukis.html
Content is Courtesy of bahanbelajarsekolah.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar